📚 Daftar Isi
Setiap kali dapat info lomba blog, saya selalu mikir serius sambil bisik-bisik di hati, “Yakin mau ikut lomba, Fa?” Duh, pokoknya minder pake banget.
Sampai akhirnya kemarin ikut sharing session bareng Kak Firsty Ukhti Molyndi atau yang akrab disapa Kak Molly, bersama dengan
teman blogger lainnya. Sharing itu benar-benar mengubah mindset saya.
Kak Molly bukan nama baru di dunia blogging. Pemilik blog Molzania.com dan WahKorea.com ini telah memenangkan puluhan lomba blog dan konten nasional. Bahkan, pernah menjadi Best of The Best IndiHome Blog Competition 2022 dan diundang ke Istana Negara. Dan semua prestasinya ini ternyata diawali dari berkali-kali kalah lomba tapi semangat pantang menyerahnya dan kemauan belajarnya yang tinggi, mengantarkan kak Moli ke puncak pencapaian. Ini yang nggak ada di aku. hiks...yuklah kita bahas...
Awalnya Hanya Hobi, Kini Jadi Jalan Rezeki
Dalam sesi sharing kemarin, Kak Molly dengan jujur mengaku kalau dulu motivasinya ikut lomba blog hanya satu pengen menang dan dapat hadiah. Ia memang tipe yang kompetitif sejak kecil. Namun, jalannya tidak selalu mulus. Dan kalau ditanya hati terdalam tujuan aku pengen ikut lomba pun pastinya sama dengan kak moli 😆
“Saya pernah kalah berkali-kali waktu SD ikut lomba menulis. Tapi nggak kapok,” katanya sambil tertawa.
Konsistensi itu membuahkan hasil. Dari hanya bermodal hobi menulis, kini ia telah menang di lebih dari 20 lomba blog dan total 41 kompetisi menulis dan konten digital.
Tips Menang Lomba Blog ala Kak Molly
1. Tentukan Motivasi Awal
Sebelum ikut lomba, tanya dulu ke diri sendiri kenapa ingin ikut? Apakah karena ingin berkembang, ingin menang, atau sekadar coba-coba? Motivasi ini penting untuk menjaga semangat saat kalah. Karena jika salah motivasi bikin mental down, ngambek nggak mau nyoba lagi (kalau Itu sih aku 😁)
2. Kenali Jenis-Jenis Lomba Blog
Lomba SEO Blog
- Artikel harus muncul di halaman pertama Google (page one).
- Penilaian seringkali didasarkan pada ranking dan performa SEO, bukan sekadar isi tulisan.
- Pesaingnya tidak main-main mulai dari praktisi SEO, pemilik blog berita dengan traffic tinggi, hingga blogger profesional.
- Hadiahnya besar tapi ya, perjuangannya juga besar.
- Riset kata kunci (keyword research)
- Optimasi on-page dan off-page SEO
- Struktur heading yang rapi dan internal linking
- Artikel panjang, minimal 1.500–2.000 kata
Lomba Artikel Blog
Ini jenis lomba yang cocok buat kamu yang suka menulis dengan hati.Ciri khasnya:- Fokus utama adalah kualitas tulisan seberapa indah narasinya, kuat datanya, dan menyentuh emosi pembaca.
- Biasanya tidak terlalu memperhitungkan jumlah traffic atau ranking di Google
- Cocok untuk kamu yang jago storytelling, punya sudut pandang unik, dan bisa membuat pembaca terhanyut dari paragraf pertama.
Tips dari Kak Molly:- Kuasai gaya bahasa personal
- Sertakan data dan opini yang kuat (bisa dari jurnal atau wawancara)
- Perhatikan ejaan dan alur tulisan
- Usahakan panjang artikel minimal 1.000 kata agar informasi terasa utuh
Lomba Artikel Feature/Opini
- Tulisan biasanya berbentuk feature (kisah nyata, reportase) atau opini (sudut pandang pribadi).
- Penilaian fokus pada narasi dan kekuatan foto.
- Cocok untuk kamu yang senang bercerita dan hobi fotografi.
- Biasanya tema lebih bebas dan memberi ruang lebih untuk ekspresi diri.
- Lomba feature tentang pengalaman menggunakan produk
- Opini tentang isu sosial dengan visual dokumentasi
- Lomba bertema perjalanan, sosial, atau budaya
Kalau kamu masih pemula, coba mulai dari lomba artikel blog dulu. Tapi kalau sudah percaya diri dengan kemampuan SEO atau jago motret, siapa tahu kamu bisa jadi bintang di lomba-lomba besar!
Ingat kata Kak Molly:
“Yang langganan juara itu, karena mereka sudah langganan kalah juga. Jadi, jangan minder. Terus belajar dan nikmati prosesnya.”
3. Storytelling adalah Kunci
Menurut Kak Molly, blog yang kuat adalah blog yang punya cerita. Tapi, untuk lomba, storytelling-nya harus mengikuti tema dan ketentuan lomba. Usahakan tulisanmu minimal 1000 kata, idealnya 2000-3000 kata agar lebih komprehensif.
"Ceritakan pengalaman pribadi, padukan dengan data dan fakta. Itu akan membuat tulisanmu lebih otentik," jelasnya.
4. Riset, Riset, Riset!
Menulis untuk lomba blog itu bukan asal curhat. Meski memakai gaya personal storytelling, tetap butuh pondasi data yang kuat agar tulisan punya nilai lebih di mata juri.
Menurut Kak Molly, riset adalah kunci penting yang sering diabaikan para peserta lomba pemula. Padahal, dari riset inilah kita bisa membangun tulisan yang berbobot dan meyakinkan.
Biasanya, Kak Molly menggali referensi dari berbagai sumber:
Jurnal ilmiah dan esai akademik (kebanyakan berbahasa Inggris),
Website-website internasional terpercaya,
Hingga wawancara langsung dengan narasumber bila memungkinkan.
Salah satu contoh tulisan lomba terbaiknya adalah saat ia menulis tentang manfaat internet bagi penyandang disabilitas. Ia tidak hanya mengandalkan pencarian Google, tapi juga membaca jurnal-jurnal tentang teknologi aksesibilitas dan bahkan mewawancarai langsung pengguna teknologi tersebut. Hasilnya? Tulisan tersebut berhasil menjadi juara lomba blog IndiHome 2022 dan mengantarnya terbang ke Jakarta!
Dari pengalaman itu, kita belajar bahwa semakin dalam riset yang dilakukan, semakin kaya konten yang bisa kita hasilkan. Jangan malas gali informasi. Karena di dunia lomba blog, penulis yang mau repot sedikit lebih banyak biasanya lebih menonjol..
5. Optimalkan UI/UX Blog
Bayangkan kamu masuk ke sebuah kafe. Interiornya gelap, tulisan menu kecil-kecil, dan pelayanannya lambat. Mau duduk saja rasanya tidak betah, kan?
Nah, begitu juga dengan blog.
Menurut Kak Molly, UI (User Interface) dan UX (User Experience) itu ibarat cara kita melayani pembaca di “kafe” digital milik kita. Semakin nyaman mereka berselancar di blog kita, semakin besar kemungkinan mereka akan membaca sampai habis, bahkan kembali lagi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Jangan bikin mata pembaca sakit. Hindari kombinasi background hitam dengan tulisan abu-abu. Mungkin terlihat estetik, tapi tidak ramah mata. Gunakan warna kontras yang tetap elegan seperti hitam di atas putih, atau biru tua di atas krem.
Pastikan blog cepat diakses. Banyak pembaca langsung kabur kalau halaman blog berat atau terlalu lama loading. Gunakan template ringan, optimalkan ukuran gambar, dan hindari terlalu banyak script atau widget yang tidak perlu.
Desain yang simpel tapi bersih. Jangan terlalu ramai dengan elemen visual. Buat pembaca fokus ke isi tulisan, bukan distraksi warna-warni yang bikin pusing.
Mobile friendly is a must! Karena sebagian besar orang sekarang baca blog lewat HP. Pastikan tulisan tidak terpotong, navigasi mudah, dan tombol-tombol bisa diklik dengan jari.
Jadi, sebelum fokus ke gaya bahasa dan teknik SEO, pastikan dulu “ruangan” blog kita ini nyaman untuk tamu-tamu digital. Sebab, sebagus apapun tulisannya, kalau tampilannya bikin pusing… ya percuma juga.
6. Buat Judul yang Menarik
Dalam dunia lomba blog (dan dunia blogging pada umumnya), judul adalah pintu gerbang pertama yang menentukan apakah pembaca akan masuk… atau langsung pergi.
Kak Molly menekankan pentingnya membuat judul yang "menggoda" secara halus, tapi tetap relevan dan bermakna. Jangan asal bikin judul kaku dan datar seperti "Manfaat Internet untuk Anak" — itu kurang ‘nendang’. Judulmu harus mengundang rasa penasaran, menghibur, bahkan bisa sekaligus menyentuh sisi emosional pembaca.
Beberapa teknik copywriting yang bisa kamu coba antara lain:
Plesetan peribahasa → contohnya: "Tak Kenal Maka Tak Ngeblog"
Permainan rima → misalnya: "Menulis Serius, Hadiahpun Manis"
Kalimat inspiratif atau menggugah → seperti: "Dari Hobi Nulis ke Panggung Juara: Semua Bisa Asal Mau Coba!"
Intinya, jangan biarkan judulmu menjadi bagian paling membosankan dari tulisan. Justru, jadikan ia sebagai magnet yang membuat orang tergoda untuk klik, lalu tenggelam dalam cerita yang kamu sajikan.
Karena apa gunanya tulisan panjang yang indah dan penuh riset, kalau judulnya saja tidak membuat orang mau membaca?
Gunakan teknik copywriting seperti plesetan peribahasa, rima, atau kalimat inspiratif. Judul adalah pintu masuk. Kalau judulmu membosankan, kemungkinan besar tulisanmu akan dilewati.
Belajar dari Kegagalan
Satu hal yang paling membekas dari sharing Kak Molly adalah keteguhan hatinya untuk terus mencoba, meskipun pernah, bahkan sering kalah dalam lomba blog.
Ia mengingatkan, menang itu bukan segalanya. Menang hanyalah bonus dari proses panjang belajar, menulis, kalah, mengevaluasi, dan mencoba lagi.
“Yang langganan juara itu bukan karena lebih hebat, tapi karena mereka sudah berkali-kali kalah, belajar, lalu coba lagi,” begitu kata Kak Molly dengan jujur dan membumi.
Inilah tiga kunci sederhana yang menurut Kak Molly menjadi bekalnya untuk akhirnya bisa meraih puluhan kemenangan lomba:
Tetap menulis meski kalah.
Terus belajar dan perbaiki kualitas tulisan.
Konsisten dan jangan minder dengan keterbatasan.
Ia juga menegaskan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Tugas kita hanya ikhtiar terbaik: menulis sepenuh hati, menyempurnakan proses, dan membiarkan hasil mengikuti.
Jadi, kalau kamu pernah kalah dalam lomba, jangan buru-buru menyerah. Bisa jadi itu adalah proses pendewasaan tulisanmu. Karena setiap tulisan yang gagal menang, sejatinya sedang membawamu selangkah lebih dekat pada kemenangan yang lebih pantas.
Penutup: Menang Itu Bonus, Berkembang Itu Tujuan
Sharing session ini membuat saya kembali percaya bahwa menulis bukan sekadar hobi, tapi bisa menjadi jalan rezeki dan aktualisasi diri. Dan lomba blog adalah salah satu wadah terbaik untuk itu.
Jadi, yuk, jangan takut ikut lomba blog. Siapa tahu kamu adalah juara berikutnya!
Keren banget sih bisa memang berkali-kali. Saya sering ikutan lomba tapi belum pernah menang..hahaha...enjoy aja sih tapi memang perlu cari ilmunya ya
BalasHapusdari sharing dengan kak moli kemarin, yang paling membekas di aku, semangat pantang menyerahnya. klu itu aku, udah patah semangat mau ikutan lagi. kk juga keren, tetap terus mencoba :)
HapusSaya banget nih yang masih maju mundur mau ikut lomba blog. Merasa belum layak dan masih takut baper. Terima kaaih mba Efa sharingnya. Jadi pengen ikutan kelas kak Molly juga
BalasHapustos ah mba tirta. ada teman aku..hihi...saat ini fokus perbaiki tampilan blog dan kualitas nuls dulu lah aku...
HapusMasyaAllah beruntung sekali Mbak Efa bisa belajar langsung dari Mbak Molly. Terima kasih sekali sudah membuat ulasannya di sini.
BalasHapusDulu saya juga suka ikut lomba blog. Beberapa kali menang. Tapi kalau jenisnya lomba SEO udah lah, mundur aja, Hahaha... Tapi saya setuju sih, menang itu bonus, berkembang itu tujuan. Kalau bukan gara-gara ikut lomba, bisa jadi ngeblognya nggak berkembang-berkembang seperti sekarang. 😅
mbaa...beberapa kali menang lomba itu....KEREEN...semoga aku bisa jga ikut jejak mba nia :)
Hapus