![]() |
Doc pribadi |
1 Januari 2025
Ketika Mimpi Tak Menjadi Nyata
Sejak SMP, aku memiliki mimpi besar menjadi seorang dosen. aku menghabiskan masa kuliah S1 dan S2 dengan tekad kuat, afirmasi diri, dan kerja keras demi cita-cita tersebut. Namun, kenyataan berbicara lain. Setelah lulus pada tahun 2015, saya mencoba melamar ke belasan kampus dan mengikuti delapan kali seleksi CPNS hingga batas usia 35 tahun, namun tak satu pun membuahkan hasil. aku merasa gagal. Semua usaha yang aku lakukan seolah-olah sia-sia.
Tahun-tahun berikutnya, aku menjadi ibu rumah tangga yang sepenuhnya mengurus keluarga. Meski bahagia bersama anak-anak dan suami, ada kekosongan yang sulit aku abaikan. Aku merasa terjebak dalam perasaan tidak cukup baik, tidak cukup produktif, dan jauh dari apa yang pernah saya cita-citakan.
Namun, melalui perjalanan ini, aku menyadari sesuatu yang penting: hidup ini bukan tentang selalu mencapai apa yang kita inginkan, tetapi tentang bagaimana kita menjalani apa yang Allah tetapkan. Sebab, Dia-lah yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita.
Resolusi Baru: Berdamai dengan Takdir
Di tahun 2025, aku memutuskan untuk berhenti memaksakan diri mengejar sesuatu yang tidak lagi menjadi milik aku. Ini bukan berarti aku menyerah atau berhenti bermimpi, tetapi aku memilih untuk berserah dan ridho dengan jalan yang telah Allah siapkan. Berikut adalah langkah-langkah yang akan aku ambil:
-
Memperbaiki Hubungan dengan Allah
- Menjadikan shalat, doa, dan dzikir sebagai pondasi utama dalam keseharianku.
- Memperbanyak waktu untuk membaca Al-Qur'an dan memahami isinya.
- Berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati, percaya bahwa Dia selalu memberi yang terbaik.
-
Menghargai Peran Saat Ini
- Sebagai ibu dan istri, aku ingin fokus memberikan yang terbaik untuk keluargaku. aku ingin menjadi teladan kebaikan, cinta, dan kesabaran bagi anak-anak ku.
- aku juga ingin memanfaatkan waktu untuk mendidik mereka dengan ilmu dan nilai-nilai kehidupan yang akan menjadi bekal mereka di masa depan.
-
Menjalani Kehidupan dengan Ikhlas
- Tidak lagi merasa rendah diri karena tidak "berhasil" mencapai sesuatu yang di inginkan. Sebaliknya, aku akan mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan.
- Menerima bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari pencapaian besar, tetapi dari rasa syukur dan kepuasan atas apa yang kita miliki.
-
Melakukan Hal-Hal yang di Nikmati
- aku ingin kembali menulis, baik di blog maupun di jurnal pribadi. Menulis adalah cara ku mengekspresikan diri dan berbagi pengalaman hidup dengan orang lain.
Pesan untuk kamu yang Membaca
Jika kamu sedang membaca tulisan ini, mungkin kamu juga pernah merasa seperti ku: kecewa dengan hidup, merasa gagal, atau kehilangan arah. Tapi percayalah, setiap dari kita punya jalan cerita yang unik, dan Allah selalu punya rencana indah di balik setiap kesulitan.
Ridho atau Nrimo bukan berarti berhenti bermimpi, tetapi menerima bahwa apa pun yang terjadi adalah bagian dari takdir terbaik yang Allah siapkan. Saat kita berhenti berfokus pada apa yang tidak kita miliki dan mulai mensyukuri apa yang ada, hidup akan terasa jauh lebih ringan dan bermakna.
Mari kita bersama-sama menjalani tahun ini dengan lebih ikhlas, lebih berserah, dan lebih percaya bahwa jalan Allah adalah yang terbaik. Semoga resolusi ini juga bisa menjadi inspirasi bagi kamu untuk menemukan kedamaian di tengah perjalanan hidup mu.
Selamat tahun baru 2025. Mari kita mulai dengan hati yang tenang dan langkah yang penuh keikhlasan.
Posting Komentar
Posting Komentar