Uji Reseptor Selera Anda Dengan Camilan Pedas

Posting Komentar

 



Apakah kamu pernah mengamati lidahmu secara seksama? jika belum cobalah segera pergi ke depan cermin dan julurkan llidahmu. Apakah ada benjolan-benjolan di ludah mu? itu disebut papila. setiap papila memiliki sel khusus yang disebut pengecap. indra pengecap memiliki tugas yang sangat penting yaitu membantu menentukan makanan mana yang aman dikonsumsi dan tidak. 

Bagaimana Kita Mencicipi Makanan Kita?

Di dalam setiap pengecap terdapat ribuan reseptor yang mendeteksi rasa berbeda. Para ilmuwan umumnya mengelompokkannya ke dalam lima kategori: manis, asin, pahit, asam, dan gurih. Makanan dapat memiliki banyak kualitas rasa secara bersamaan. Setelah jutaan tahun berevolusi, manusia membuat berbagai macam bentuk makanan yang bergizi dengan rasa yang nikmat.   

Beberapa reaksi paling menarik yang kita alami terhadap makanan disebabkan oleh saluran potensial reseptor sementara (saluran TRP). Reseptor khusus ini bertanggung jawab atas dinginnya eskrim atau rasa pedas dari semangkuk mie cabai. Sensasi ini berbeda karena dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan. 

Sebagian tumbuhan menghasilkan bahan kimia yang mengaktifkan saluran TRP untuk menghentikan hewan memakannya. Dalam beberapa kasus, bahan kimia tersebut bahkan bisa menjadi racun dalam jumlah banyak. Jadi mengapa orang memakannya? 

ilustrasi : Pixbay


Enak Tapi Beracun?

Meskipun makanan pedas populer di seluruh dunia, makanan pedas sebenarnya berasal dari daerah panas di dekat khatulistiwa. Bahan kimia seperti capsaicin dalam cabai bisa membuat yang memakannya berkeringat, sehingga memungkinkan tubuh menjadi dingin. Berkeringat dapat menjadi suatu keuntungan di iklim panas, yang mungkin menjelaskan preferensi terhadap rempah-rempah tersebut di daerah khatulistiwa yang lebih hangat.

Selain itu, bahan kimia yang sama yang dikembangkan pada tumbuhan untuk mengusir serangga dan hewan, dalam beberapa kasus, dapat membunuh bakteri. Pada zaman dahulu.menambahkan rempah-rempah tertentu ke dalam makanan mungkin dapat melindungi makanan dari proses pembusukan, sehingga mencegah orang jatuh sakit saat mengkonsumsi makanan, terutama sebelum sistem pendingin ditemukan. Manusia dulunya mungkin mengembangkan selera terhadap makanan pedas sebagai tindakan perlindungan. Untungnya, bahan kimia tersebut secara umum tidak berbahaya bagi manusia jikadikonsumsi sesuai dosisinya agar tidak sakit.

Banyak rempah-rempah juga digunakan untuk tujuan pengobatan. Seiring waktu, mereka juga menjadi bagian berharga dari tradisi budaya atau upacara keagamaan. Namun meski tanpa hal tersebut, banyak orang hanya menikmati sensasi intens dan rasa unik pada makanan dan minuman yang mengaktifkan reseptor TRP.

 



efariana
Assalamualaikum wr.wb Hallo, aku Efa Riana Lahir dan besar di salah satu pulau indah di gugusan Riau Kepulauan, yaitu pulau Rupat. aku adalah seorang perempuan yang mencintai ilmu sejak berseragam putih biru. Pilihan hati membawaku menekuni dunia sains, khususnya Biologi, hingga meraih gelar Magister di bidang tersebut. Kini aku berperan penuh sebagai istri, ibu dari tiga anak yang penuh rasa ingin tahu, sekaligus belajar menjadi content creator di bidang edukasi biologi dan motherhood. Aku percaya, peran perempuan bukan hanya soal memberi, tapi juga terus belajar dan tumbuh. Blog ini adalah rumah kecil untuk dua hal besar yang kusukai: Biolife dan Motherhood. Di sini aku menulis tentang biologi populer, dunia tumbuhan dan hewan, biomolekul, serta materi pelajaran. Di sisi lain, aku juga berbagi tentang parenting berbasis sains, eksperimen seru untuk anak, hingga perjalanan self-growth sebagai ibu. Semoga blog ini bisa jadi tempat pulang bagi siapa pun yang ingin belajar, berbagi, dan tumbuh bersama. Terima kasih sudah berkunjung — semoga betah ya! Salam hangat, Efa riana

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar